Minggu, 05 Januari 2014

Posted by Gandis Suwantoro | File under : ,
Pengertian New Media

Media baru (bahasa Inggris: new media) merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke dalam jaringan. Contoh dari media yang sangat merepresentasikan media baru adalah Internet.

Pernyataan di atas adalah definisi dari new media yang kami temukan di wikipedia. Berikut akan kami paparkan arti dari new media dengan bahasa yang berbeda dan semoga dapat anda mengerti lebih baik.

New media adalah media baru yang muncul karena perkembangan teknologi,yaitu internet. Sebagaimana media berarti perantara,maka internet ini telah menjadi perantara baru dalam penyebaran berita,informasi,pengetahuan,dll. Di dalamnya ada web, blog, online social network, online forum, dsb yang menggunakan komputer sebagai media-nya.

Internet telah mempengaruhi masyarakat dalam menyebarkan informasi. Bahkan sekarang kita dapat merasakan betapa jarangnya orang mencari media cetak sebagai prioritas dalam mencari informasi.

Beberapa contoh New Media adalah Internet, website, komputer, koran digital, dan lain-lain. Manfaat New Media diantaranya :

1. Arus informasi yang dapat dengan mudah diakses dimana saja dan kapan saja
2. Sebagai media hiburan, game online
3. Sebagai media komunikasi, komunikasi jadi semakin mudah dengan adanya skype, facebook
4. Sebagai sarana pendidikan, semakin mudah karena adanya e-book

Kekurangan New Media, diantaranya :

1. Terbukanya informasi secara bebas memungkinkan terjadinya pencurian data-data pribadi seseorang dan   dapat disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab
2. Dengan bebasnya untuk mendapatkan informasi yang berbau porno atau kekerasan
3. Dapat menyebabkan addict pada game online yang tidak terkendali

Jadi, kehadiran New Media mempunyai andil besar pada kehidupan zaman sekarang ini yang sudah kental dengan teknologi, orang-orang bisa mengakses informasi secara bebas tanpa ada halangan tempat dan waktu. Namun perlu diperhatikan juga dampak negtif dari new media yang telah saya sebutkan diatas.


Cinematography

Sejarah

Sejarah sinematografi sangat panjang, namun di sini tidak akan dibahas tentang “perjalanan” sinematografi dari awal. Kemajuan teknologi akan terus berkembang, demikian juga dengan teknologi sinematografi, sehingga kini dikenal dengan sinematografi digital. Kemajuan ini tentu saja akan lebih memudahkan para sineas dalam berkarya. Sebelum lebih lanjut membahas sinematografi, baiknya kita fahami dulu makna dari sinematografi itu sendiri.

Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris cinematograhy yang berasal dari bahasa latin kinema ‘gambar‘. Sinematografi sebagai ilmu serapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung gabungkan gambar tersebut hingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide.

Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar.Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik rangkaian gambar atau dalam senematografi disebut montase atau montage.

Sutradara dan sinematografer seharusnya secara konstan berdiskusi tentang angle kamera, warna, pencahayaan, blocking dan pergerakan kamera. Sutradara tahu apa yang dia inginkan. Bagaimana dia mengerjakan ini biasanya tergantung kepada sinematografer. Sinematografer menawarkan ide dan menerima penolakan. Sutradara adalah kapten dari kapal. Seberapa banyak atau sebatas mana kolaborasi yang dia inginkan adalah keputusannya

Kamera Film Manusia telah dibohongi oleh film selama berabad-abad. Salah satu alasannya adalah oleh satu peralatan kecil sederhana (yang juga merupakan peralatan dasar sinematografer), kamera film, untuk merekam langsung dari imaginasi kita. Hal pokok dari kamera film adalah beberapa kotak, salah satunya dengan lensa di depan dan mekanisme yang dapat ditarik sesuai dengan lama film setidaknya enam belas kali setiap detik.

Hal lainnya memiliki panjang yang sesuai untuk mekanisme film, dengan ruang yang tersisa untuk mengambil gambar setelah exposure. Saat gambar-gambar dari alat ini diproyeksikan oleh mekanisme yang sesuai, mereka memberikan representasi dari scene asli dengan semua pergerakannya yang ada didalamnya untuk ditampilkan dengan benar. Bagian mesin yang sangat tepat ini memiliki sejumlah fungsi, yang masing-masing memerlukan pemahaman dan perawatan, dari kamera untuk tetap menghasilkan yang terbaik dan konsisten. Seorang kameramen pemula harus mencoba untuk familiar dengan itu semua dan nyaman dengan pengoperasian kamera, sehingga dia dapat berkonsentrasi untuk aspek kreatif dari cinematography. Pergerakan mekanisme film adalah berbeda dengan kamera saat hanya sebagai sebuah kamera. Ilusi dari pergerakan gambar diciptakan oleh pergantian fotografi yang cepat. Menghasilkan gambar yang bergerak cepat dengan panjang tertentu dari gambar yang ada adalah yang menjadi perhatian dari pandangan manusia. Jika gambar dipancarkan ke retina, mata manusia akan melihat gambar, singkatnya, secara keseluruhan dan seterusnya, untuk periode yang singkat, gambar akan tetap berada di dalam manusia saat menjadi redup atau menghilang. Jika gambar kedua ditembakkan ke retina manusia akan dapat melihat dua gambar yang berkelanjutan tanpa ada sorotan yang pertama.. Proses flashing gambar yang berkelanjutan ini akan membuat otak menganggap tidak ada jarak antara dua gambar tersebut dan pergerakannya lembut. Laju flashing gambar ke mata adalah sepuluh flash setiap detiknya, dalam laju ini efek kedip akan tidak terasa. Hanya di sekitar enam belas atau delapan belas gambar baru per detik yang menyebabkan pergerakan dianggap sebagai suatu pergerakan yang dapat diterima dan efek kedip dapat dikurangi sampai ke titik yang dapat diabaikan. Seiring pergantian abad, laju frame menjadi 18 frame per detik (fps) menjadi sesuatu yang umum. Saat ini baik kamera dan proyektor masih dengan tuas tangan dan memiliki kecepatan 2 putaran per detik yang akan menghasilkan laju frame, yang sangat nyaman.



0 komentar:

Posting Komentar