Selasa, 14 Mei 2013

Posted by Gandis Suwantoro | File under : , ,
Dalam hidup pandangan dalam menuju masa depan sangat penting, karena tujuan utama manusia adalah hidup untuk masa depan. Jika tidak mempunyai masa depan, maka hancurlah hidupnya. Setiap manusia pasti mempunyai beberapa pandangan hidup menuju masa depannya. Bahkan sejak kecilpun mereka mempunya cita-cita sebagai tujuan masa depannya. 

Disini saya mengatur pandangan hidup saya dalam menuju masa depan, walaupun dalam pandangan hidup tersebut terdapat berbagai rintangan dan cobaan. Berikut ini beberapa pindungan hidup saya antara lain :

1. Jika tidak memiliki apa yang kita Sukai,maka belajar lah Menyukai apa yang sekarang ada, Dan Hargai    lah itu. Maksudnya adalah jika kita tidak menyukai suatu hal maka kita tidak akan menguasai hal tersebut karena isi hati kita mengatakan tidak, sedangkan jika kita melakukan suatu hal yang kita sukai maka hal yang kita lakukan tersebut akan membuahkanb hasil yang bermanfaat dan memuaskan, karena sudah kita lakukan dengan sungguh-sungguh.

2. Pergaulan berbeda membuat pikiran kita juga berbeda jadi jangan sampai salah memilih pergaulan. Kata-kata diatas tujuan saya adalah perbanyaklah teman, karena dengan memperbanyak teman banyak pengalaman yang akan kita dapat, bahkan sebuah channel untuk dimasa depan. Yang terpenting adalah kita harus memlih teman yang positif.

3. Jadilah manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Karena dengan menjadi orang yang bermanfaat orang akan mempercayai kita pada masa depan nanti, dan tidak ada ruginya juga kalau kita melakukan hal yang berguna untuk orang baik.

4. Pendidikan bukan persiapan untuk hidup Pendidikan adalah hidup itu sendiri. Karena pendidikan adalah modal kita untuk masa depan, dan mengerti akan diri kita yang sesungguhnya

5. Jangan Takut dan Khawatir, karena jika kita takut dan khawatir maka kita tidak akan melangkah dalam menggapai suatu impian, karena untuk sukses dimodalkan keberanian.

6. Berdoa dan sungguh-sungguh, hal ini sangat penting karena kita memiliki tuhan yang akan menuntun hidup kita dalam kebaikan, dengan berdoa maka tuhan akan menunjukann jalan yang lurus dan dibukakan pintu dalam menjalani hidup yang baik. 
Posted by Gandis Suwantoro | File under : , ,

Disini saya akan menceritakan pengalan pribadi saya, Saya adalah seorang yang memiliki pribadi dengan prinsip sukses dunia dan akhirat. Dalam menjalani hidup ini saya selalu menjalani berbagai aktifitas dengan semnagat, walapun penuh dengan rintangan dan cobaan, namun disitu saya yakin bahwa ada jalan untuk orang yang niat. Saya yakin bahwa dimanapun saya berada disitu pasti ada jalan. Prinsip saya perbanyaklah teman, karena teman adalah segalanya. Saya yakin pasti siapapun orang, dia berhak sukses. Apalagi yang memiliki pengalaman dan skill yang banyak dan tinggi, pasti banyak orang yang mencarinya untuk bekerja sama dengannya. Karena orang sukses itu berbeda dengan orang hoki, kalo sukses perlu tahap yang lama dan kalo orang hoki bisa kapan saja. Karena itu hoki itu adalah dimana Kesempatan bertemu dengan Kesiapan. 

Namun bagi saya keduanya itu adalah sebuah jalan yang memang diawalu dengan niat dan sungguh-sungguh. Terpikir dalam benak saya jika semua itu dapat saya lakukan mulai dari sekarang bahkan kemarin-kemarin. Kadang saya sempat heran, kenapa orang masih saja bermalas-malasan dalam hidupnya, berfoya-foya dalam hal yang negatif, apakah mereka tidak mempunyai pendirian hidup atau prinsip hidup. Bagi saya mungkin hal tersebut wajar, namanya hidup pasti ada orang benar dan pasti ada juga orang salah. Namun intinya hal baik apa yang sudah kita lakukan. 

Dalam menjalani hidup ini saya selalu berprinsip bahwa membahagiakan kedua orang tua adalah yang paling utama bahkan pertama. Semua akan saya lakukan mulai dari sekarang dengan melakukan sesuatu yang dapat bermanfaat untuk hari ini atau yang akan datang. Saya tahu yang ada dalam pikiran orang tua yang terutama dalah bagaimana memberi pendidikan kepada anaknya, bukan bagaimana menuruti kemauan anaknya, karena dengan memberi bekal pendidikan disana terdapat sebuah bekal ilmu yang dapat bermanfaat sampai kapanpun. Memang pendidikan sekarang tidak ada yang murah, diajaman sekarang pendidikan sudah diatas rata-rata untuk biayanya. Namun semua bukanlah kendalah untuk sebuah gerbang kesuksesan. 

Beralih ke topik lain, Di studi kuliah yang saya jalani saat ini saya merasakan betapa beratnya tantangan dan rintangan, namun dibalik semua itu saya mendapatkan banyak pelajaran, mulai dari bagaimana memanfaatkan waktu sedikitpun, hingga hidup disipilin. Dari pengalaman yang saya dapat disitu akan saya jadikan sebuah jejak kelak di saat nanti. Karena hidup diawali dengan jejak apa yang sudah kita jalankan.

Jumat, 03 Mei 2013

Posted by Gandis Suwantoro | File under :

Goyang Harlem Shake tengah menjamur di penjuru dunia. Mulai di negara-negara Eropa, Asia, hingga Indonesia. Bahkan, sejumlah artis seperti Syahrini, Maia Estianty, dan Mey Chan juga keranjingan. Tapi, tahukah Anda sejarah Harlem Shake atau siapa penciptanya?



Sejarah Harlem Shake
Harlem Shake kali pertama diciptakan oleh seorang warga Harlem, Amerika Serikat, bernama Al B pada 1981. Dulu, namanya pun bukan Harlem Shake. Melainkan Albee. Menurutnya, gerakan tarian ini seperti orang yang sedang mabuk, tapi fantastik.
Al B juga mengatakan ia meniru gerakan yang biasa dilakukan mumi. Para mumi ini terbungkus, mereka tak dapat berjalan. Harlem Shake kali pertama dipertunjukkan dalam acara Entertainer's Basketball Classic lalu kemudian mulai menjamur ke kota-kota di dekat Harlem.
Harlem Shake kemudian menjadi mainstream saat seorang rapper bernama G. Dep memasukkan konsep tarian tersebut dalam video klipnya yang bertajuk Let's Get It pada 2001.

Harlem Shake juga kerap dikait-kaitkan dengan gerakan tarian The Chicken Noodle Soup ketika DJ Webstar dan penyanyi Young B membawakannya pada 2006.
Kepopuleran dan Perubahan
Pada Februari 2013, penonton video Harlem Shake yang kali pertama diunggah ke Youtube pada 10 Mei 2012 (TheSunnyCoastSkate) tiba-tiba membludak. Jutaan peselancar maya menonton video tersebut dan mulai mencoba mengikutinya. Setelah itu, banyak video-video Harlem Shake bermunculan di Youtube.
Bedanya, Harlem Shake di era sekarang menggunakan lagu milik Bauer yang tentunya berjudul Harlem Shake. Video yang diunggah rata-rata tak kurang dari 32 detik. Umumnya, di awal video ada seseorang yang bergoyang sendiri. Barulah di pertengahan klip bakal banyak orang yang bergoyang bak orang gila dengan kostum aneh.
Ada sejumlah faktor mengapa orang-orang menyukai Harlem Shake kemudian mengunggahnya ke Youtube. Pertama, lantaran tak mau tertinggal. Kedua, sebagai media pengekspresi diri. Dan, konsepnya mudah dan videonya tidak terlalu lama sehingga mudah diakses.

Dampak Positif :


Harlem Shake Merupakan Gerakan dance atau tarian yang tidak mengikuti koreografi, tidak ada patokkan khusus di dalam Gerakan nya. Jadi Semua orang bisa melakukan harlem shake tanpa perlu latihan.

Dapat Menghilangkan Strees sang Pelaku, dengan gerakan yang tidak karuan dapat meluapkan emosi yang terpendam pada diri kita, jadi secara otomatis kita dapat menyalurkan kekesalan kita lewat gerakan harlem Shake tersebut.
Dapat Meningkatkan Hubungan Silaturahmi antar pelaku nya , dapat mempererat tali persaudaraan antar manusia.

Dampak Negatif :


Harlem Shake merupakan gerakan-gerakan yang bebas, Jadi didalam gerakan nya ada saja orang yang sampai melepaskan pakaian yang digunakannya untuk diperlihatkan kemuka umum, ini tidak sesuai dengan norma agama di Indonesia.
Merusak Keimanan kita 
Orang kafir sengaja membuat tarian Harlem Shake untuk mengalahkan kita dengan diam-diam. Mereka sudah mencuci otak kita dan memenuhi otak kita dengan tarian khas mereka. Ditinjau dari segi Islam sesuai dengan ayat Al-Qur'an berikut :

وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّى إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا
“Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun.” (QS An-Nur 39)